Minggu, 20 Juli 2014

10 Cara Ekstrem Mantan Mahasiswa FK untuk berhemat

Menurut pengamat sosial dr. Asep Harirrahman yang berbicara kepada alumnifkumm.com, ia menjelaskan beberapa kelakuan atau aktivitas ekstrem yang menjadi fenomenal di kalangan mahasiswa fk, aktivitas tersebut bukannya tanpa alasan, ada alasan tertentu yang mendorong mereka berbuat senekat itu di masa tersebut, bahkan mungkin masih berlangsung hingga saat ini. Baiklah kita mulai dari :

1.Tinggal di Masjid Kampus II UMM
Aliran esktrem yang pertama adalah tinggal di Masjid ad Dakwah Kampus II FK-UMM. Mereka mengabdikan dirinya sebagai kaum Masjid atau Takmir. Mereka berkelompok dan berdiskusi satu sama lain untuk belajar ilmu kedokteran di ruang yang masih bagian dari Masjid.
Masjid ad Dakwah berada di sebelah kiri

Menurut salah seorang pemerhati lingkungan yang juga alumni FK-UMM, dr. M. Shodiq, mereka disebut "kaum Dhuafa", sebutan ini diberikan karena mereka terlihat tanpa modal dan mengharapkan belas kasihan dari orang yang melihatnya, namun berdasarkan sumber yang didapat mereka biasanya mendapatkan nilai-nilai yang cukup baik saat ujian. Dan ketika ada sensus dari kampus untuk pendataan, mereka mencantumkan alamat Jalan Bendungan Sutami 188 A yang merupakan alamat kampus itu sendiri. Mereka mandi dan mencuci di Kampus serta merawat lingkungan kampus dan memakmurkan Masjid Beberapa alumni yang dibesarkan dari lingkungan ini antara lain;
dr. M. Fariz yang kini belajar ilmu syaraf
dr. Yudi yang kini menjadi dokter militer
dr. Dzulhiba yang kini belajar menjadi ahli bedah
dr. Ivan yang menjadi dokter pengabdian masyarakat
dr. Eko yang kerapkali bersinggungan dengan dunia sosial
dr. Asep yang kini mengabdi keliling Indonesia
Ilustrasi
Sayangnya pihak pusat menyoroti hal ini dan pada akhirnya sekitar tahun 2007, mereka dengan sukarela meninggalkan tempat tersebut dan digantikan oleh Takmir Masjid resmi.

2.Hidup di kos seharga Rp. 100.000,- per tahun
Terlihat tidak masuk akal, namun begitulah yang terjadi, dialami oleh seorang dokter yang berjuang dengan ikhlas sehingga lulus sebagai dokter yang berjiwa mengajar. Ia tidak sekalipun mengeluh dan selalu tetap ceria. Kini ia berusaha membimbing anak didiknya untuk menjadi dokter yang berjiwa kesatria. Masih dengan urusan kostan, beberapa mahasiswa di masa itu menolak pindah tempat kost meski kost tersebut kurang familiar, alasannya adalah di masa itu internet sulit dan kebetulan sinyal wifi untuk internet dari salah satu gedung tersadap di kamar itu.
Ilustrasi

3.Mie instant mentah ketika nonton bioskop 21
Aliran Ekstremis berikutnya adalah dengan tanpa modal untuk mencari hiburan. Pertanyaannya selalu apakah setiap orang boleh mendapatkan hiburan ?, tentunya jawabannya boleh dan perlu, untuk merefresh otak yang sedang tegang karena pelajaran. Pengamat sosial yang juga pernah merasakan hidup sebagai kaum Dhuafa di Masjid kampus II mengatakan bahwa fenomena ini memang sudah biasa, jadi seorang membeli tiket dan kemudian seorang membawa makanan seadanya, yaitu mie rebus yang selalu dibawa dalam tas. Ketika di bioskop pun ia akan menghancurkan mie dalam kemasan tersebut, memberi bumbunya, dan kemudian dimakan secara bersama-sama di dalam bioskop 21.
Indomie di Bioskop 21
Bahkan ketika kondisi keuangan menipis mereka membagi sebungkus mie instant dalam tiga bagian untuk dimakan pagi, siang, dan sore.
4.Merebus air dengan setrika
Aliran berikutnya adalah merebus air untuk memasak mie, hingga menggoreng telur, karena tidak memiliki kompor, mahasiswa ekstrem itu menggunakan setrika yang dibalik sebagai kompor, dengan jalan itu panci yang digunakan segera mendidihkan air tersebut. Namun, yang penting diperhatikan adalah tegangan listrik rumah tangga yang standar milik ibu kost yang membuat listrik menjadi padam.
Kompor Setrika
5.Roti Bakar (Toast) lezat dengan setrika
Siapa yang ingin roti bakar ? hampir sama dengan memasak air dengan setrika, mahasiswa ekstrem itu meletakkan roti yang telah dilapisi mentega di dalam kertas HVS,kemudian menyalakan setrika untuk memanggangnya.Rasanya tak kalah lezatnya.
Roti Bakar Setrika

 
Perlengkapan membuat roti

6. Pakaian licin dan rapi di bawah kasur tempat tidur
Dunia kedokteran memang merepotkan, bagi mahasiswa kaya dengan mudahnya memakai jasa pencuci baju (laundry), namun bagaimana jika mahasiswa FK dengan finansial terbatas ? ia tidak mungkin memakai jasa laundry apalagi setrika otomatis, mungkin untuk mendapatkan pinjaman setrika sangat sulit. Apalagi waktu sangat singkat sepanjang hari dipenuhi tugas-tugas, referat, dan hafalan-hafalan. Sehingga tidak sempat untuk menyetrika sendiri. Beberapa mahasiswa meletakkan pakaian yang sudah dicuci bersih, melipatnya sesuai lipatan rapi toko pakaian, kemudian menata dengan tersusun di bawah kasur. Sehingga selalu terlihat licin dan tersetrika. Berdasarkan investigasi yang dilakukan alumnifkumm.com, tingkat akurasi kerapiannya mencapai 87,77%, sungguh luar biasa.

Baju Rapi Terlipat

7.Mengeprint handout kuliah dengan kertas HVS bekas
Setiap hari kertas selalu terbuang, mahasiswa ekstrem ini prihatin akan lingkungan yang ia bayangkan jika setiap hari pohon ditebang, dilebur menjadi kertas, hal inilah mungkin yang membuat mahasiswa ekstrem ini berhemat kertas. Seringkali kertas bekas dibaliknya masih baik, dan dengan mesin printer tua yang dimodifikasi, mereka mampu mencetak buku sendiri.Mahasiswa yang lebih ekstrem lagi hingga harus berdiri berjam-jam dekat perpustakaan atau ruang kampus atau ruang staf, berharap ada kertas yang terbuang.
Kertas Bekas dibaliknya dapat dipakai

8.Minuman kaleng di Pendingin Cadaver laboratorium Anatomi
Hal ini sejak laboratorium Anatomi berdiri dan memakai asisten anatomi, entah siapa yang memulai. Karena di zaman itu belum ada kulkas ataupun tempatnya tidak cukup untuk botol-botol minuman atau pun minuman kaleng.Bagi mahasiswa baru yang melihatnya tentunya merasa aneh.
Soda dalam mesin pendingin kadaver
Bagi orang awam yang belum tahu makna kulkas itu tentunya masih bertanda tanya, baiklah saya to the point saja bahwa kulkas itu adalah kulkas penyimpan mayat.

9.Menginjeksi bolpoint bekas
Hal ini dilakukan disaat bolpoint seringkali terjatuh saat praktikum dan tidak terpakai lagi. Mahasiswa beraliran ekstrem sengaja menunggu momen tersebut, sehingga bagai mendapatkan harta karun dalam tong sampah laboratorium skill. Mereka mendaur ulangnya sedemikian rupa hingga dapat dipergunakan lagi. Dan kami tidak tahu apakah kebiasaan itu masih berlangsung hingga bolpoint itu digunakan untuk menulis resep obat.
Contoh Ballpoint warna-warni
10.Membajak buku dengan fotokopi
Di pasar gelap buku kedokteran sangat laris dan selalu dicari mahasiswa kedokteran, para mafia berkeliaran mencari pelanggan. Berdasarkan investigasi dari alumnifkumm.com rata-rata mahasiswa pasti pernah menggunakan buku bajakan tersebut. Di pasar gelap tersebut justru terdapat katalog buku bajakan yang siap dipesan siapa saja. Mahasiswa yang hanya berbudget biasa kemudian memesan hingga 1 dus lengkap dengan buku kopian terkenal dimasanya yang sangat sulit dicari di toko buku kedokteran manapun. Sepertinya ketika buku dikopi maka pemilik dari pengusaha fotokopi tersebut segera menduplikasinya dan menjadikannya master untuk dijual di pasar gelap.
Buku tua atlas anatomi
Demikian 10 aktivitas ekstrem mahasiswa kedokteran. Mungkin ada lagi yang mau menambahkan ? : D

Baca juga :
5 Warung Makan Terbaik di Kampus
3 Tempat Makan Ter-Ekstrem sekitar Kampus
10 Cara Ekstrem Mantan Mahasiswa FK untuk berhemat

Share This Article


1 komentar:

Unknown mengatakan...

Cara sadis berhemat x_x;


Setujukah anda dengan "dokter Layanan Primer"(DLP) ?